Asosiasi Bulutangkis Korea (BKA) mengatakan kemarin bahwa mereka secara resmi mengajukan pengaduan ke Federasi Bulutangkis Dunia terhadap Chen Qing Chen dari Tiongkok karena menggunakan F-word (kata kasar) selama pertandingan semifinal Olimpiade Tokyo 2020, laporan SBS Korea.

Laga semifinal yang dimaksud adalah pertandingan antara Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dari Tiongkok melawan Kim So Yeong/Kong Hee Yong dari Korea Selatan.

Chen Qing Chen dituduh menggunakan F-word yang kotor berulang kali melawan pemain Korea Selatan selama pertandingan.

Menurut SBS, kontroversi terungkap ketika penonton berbahasa Mandarin dari Hong Kong dan Taiwan menunjukkan bahwa Chen menggunakan kata Mandarin 我操 (wǒ cāo) yang diterjemahkan menjadi kata bahasa Indonesia “Persetan” selama pertandingan.

Biasanya, para pemain Tiongkok meneriakkan 好球 (Hǎo qiú) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “pukulan bagus atau bola yang bagus” ketika mereka memenangkan sebuah rally.

Chen membantah tuduhan terhadapnya dan mengklaim bahwa pengucapannya yang menyebabkan kesalahpahaman antara dua kata 我操 (wǒ cāo) dan 好球 (Hǎo qiú).

Ia berkata, “Saya minta maaf telah membuat orang-orang salah paham. Sebenarnya, saya hanya mendorong diri saya untuk menang. Saya tidak menyangka pelafalan saya seburuk itu untuk membuat semua orang salah paham.”

Namun, BKA akan terus melanjutkan pengaduan resmi dan menggambarkan perilaku Chen yang dianggap “berlebihan”.