Juara Olimpiade dua kali, Lin Dan mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional Tiongkok Sabtu kemarin melalui akun Weibo. Ada banyak pertimbangan yang membuatnya memutuskan hal tersebut. Mundur dari tim nasional berarti menutup kemungkinan untuk bermain di turnamen resmi internasional.

Menurut sebuah artikel di Sohu, alasan utama mengapa Lin Dan memilih pensiun saat ini dan tidak sebelumnya karena kontraknya dengan produsen peralatan Yonex.

Di Januari 2015, Lin Dan menandatangani kontrak dengan Yonex yang bernilai 100 juta Yuan (sekitar 14,2 juta dollar AS) untuk jangka waktu 10 tahun. Baik Lin Dan maupun Yonex tidak merilis rincian kontrak ke publik.

Lin Dan di konferensi pers penandatanganan kontrak dengan Yonex di 2015

Dikabarkan bahwa di ketentuan kontrak Lin Dan harus menggunakan pakaian dan peralatan Yonex jika ia berpartisipasi di Olimpiade Tokyo 2020. Dengan tertundanya Olimpiade hingga tahun 2021, ada alasan untuk percaya bahwa Lin Dan tidak lagi terikat kontrak secara hukum dan menunggu hingga Olimpiade untuk pensiun.

Rekomendasi: Lin Dan mengundurkan diri dari tim nasional Tiongkok

Sekarang ia bisa memilih untuk pensiun dan mempromosikan Yonex sebagai ambassador hingga 2025 (akhir dari kontraknya) bersama Lee Chong Wei, Taufik Hidayat, dan Peter Gade.

Alasan meyakinkan lain perihal pensiunnya adalah merosotnya level dan standar penampilannya dalam dua tahun terakhir.

Di 2020, ia mengalami tiga kali kekalahan di babak awal dan tidak memenangi gelar apapun.

Di 2019, ia menderita delapan kali kekalahan di babak awal. Satu-satunya gelar yang diraih adalah juara Malaysia Open.

Sekarang, mengapa superstar seperti Lin Dan tetap bermain dengan standar yang rendah untuk waktu lama, masuk akal jika dikaitkan dengan kontrak Yonex.

Tambahan, di usia 37 tahun, tubuh Lin Dan sudah berada pada batasnya. Di postingan Weibo, ia menyebutkan jika kondisi fisiknya dan cedera tidak mengizinkannya untuk bersaing dengan para pemain muda.

Players in this article