Juara bertahan Carolina Marin tidak akan berpartisipasi di Olimpiade Tokyo; ACL dan meniskus di lutut kirinya robek.

“Setelah pemeriksaan selama akhir pekan dan konsultasi medis, saya dapat memastikan bahwa ACL dan kedua meniskus di lutut kiri saya robek. Saya akan menjalani operasi minggu ini dan memulai pemulihan saya,” ujar Marin.

“Kami (ia dan timnya) sebelumnya sangat senang dan tahu bahwa saya akan berada dalam kondisi terbaik untuk Olimpiade. Itu tidak akan mungkin,” ucapnya.

Marin mengalami cedera di lutut kirinya selama sesi latihan rutin tiga hari lalu, tetapi sejauh mana cederanya tidak diungkapkan saat itu.

Sifat cedera yang diderita oleh juara dunia tiga kali tersebut sangat serius.

Robeknya ACL dianggap mengancam karir, tetapi Marin telah menunjukkan bahwa ia dapat kembali dari cedera seperti itu.

Cedera yang dialaminya pada tahun 2019 juga merupakan robekan ACL, namun di lutut kanan. Ia membutuhkan waktu hampir delapan bulan untuk pulih dari cederanya.

Meniskus yang robek bahkan lebih sulit disembuhkan daripada ACL yang robek. Ada sedikit atau tidak ada aliran darah di meniskus, ini berarti bahwa pembedahan adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki robeknya meniskus.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas dukungan dan pesan-pesan kalian selama hari-hari ini. Ini merupakan pukulan lain yang harus saya hadapi, tetapi saya pasti akan segera kembali,” tambah Marin.

Players in this article