Viktor Axelsen dikenai denda $250 (Dolar AS) oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) atas kesalahan setelan yang ia kenakan pada final Kejuaraan All England.

Peraturan BWF mengharuskan lawan main dalam sebuah pertandingan mengenakan “pakaian berbeda warna/kontras. Peraturan seperti itu, khususnya dalam cabang olahraga seperti sepak bola, bertujuan menghindari kebingungan bagi ofisial, pemain dan penonton.

Pada final tunggal putra All England, baik Axelsen maupun Chou Tien Chen mengenakan setelan berwarna putih. 

Chou Tien Chen, berstatus unggulan pertama dalam turnamen tersebut, berhak memilih warna pilihannya. Ini berarti Axelsen diharuskan mengganti warna setelannya, yang ia hiraukan.

Seperti dikutip TV2 Sports, Axelsen mengatakan: “Saya mengenakannya karena saya sudah bermain dengan setelan putih sepanjang turnamen ini, dan saya juga tahu sebegitu pentingnya hal ini untuk sponsor saya, Yonex, karena kita mengusung tema ini.

(Yonex persembahkan setelan putih untuk semua atletnya dalam rangka peringatan hari jadi ke 110 All England.)

“Dalam hal ini, saya kira peraturannya agak konyol. Malah terlihat bagus, misalnya di Wimbledon, semua atlet bermain dengan setelan putih.”

Axelsen tak khawatir mengenai besaran denda yang sudah ia bayar. Denda $250 tak sampai separuh dari hadiah uang 77,000 Dolar (sekitar 1,2 milyar Rupiah) yang didapat usai menjuarai All England.