Penundaan ketiga kalinya untuk Piala Thomas dan Uber menghasilkan beberapa kekecewaan dan keberatan dari komunitas bulutangkis.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), di media sosial mereka, mengatakan bahwa mereka menyadari bahwa mereka “tidak dalam posisi untuk memberikan tingkat persaingan yang dianggap wajar oleh para penggemar dan semua pemangku kepentingan.”

Salah satu syarat dari sponsor yaitu tiga negara unggulan teratas harus mengikuti turnamen. Namun dengan mundurnya negara-negara besar seperti Indonesia dan Korea Selatan, keputusan akhirnya dibuat untuk menunda turnamen ketiga kalinya.

Keputusan ini menimbulkan beberapa kemarahan dan kekecewaan.

Legenda Malaysia Lee Chong Wei mengatakan bahwa BWF “egois” karena memilih urusan komersial daripada kesejahteraan pemain. Menurutnya, tunduk pada tuntutan sponsor tidak memberikan pesan yang baik kepada komunitas bulutangkis.

Melalui NST, ia berkata, “Sebagai seorang mantan atlet, saya merasa Piala Thomas dan Uber tidak usah dilanjutkan. Saya pasti tidak ingin bermain di dalamnya. Namun, menundanya karena kepentingan komersial adalah sesuatu yang salah. Itu sangat egois dari BWF.

Sebagai badan pengatur untuk seluruh dunia, prioritas utama mereka haruslah para pemain, bukan kantong mereka sendiri.”

Pelatih India Vimal Kumar mengatakan ia menganggap negara-negara Asia bertanggung jawab atas penundaan Piala Thomas dan Uber.

Kumar: Apa yang telah dilakukan oleh negara-negara Asia, sungguh mengecewakan. Tidak ada masalah besar di negara-negara ini, mereka mengadakan event lokal di sana, jadi menarik diri dengan cara itu, merupakan kemunduran besar bagi olahraga ini.

Melalui Sportstar, Kumar melanjutkan, “Itu adalah cara ideal untuk menghidupkan kembali turnamen. Tempatnya ada di sana.”

Ia mengatakan meski India tidak memiliki tim yang kuat seperti Tiongkok, India siap berpartisipasi. Ia bertanya jika negara-negara besar tidak berpartisipasi, “apa yang bisa BWF lakukan.” Ia berkata, “Saya akan menyalahkan negara-negara Asia atas kekacauan ini.”

Pemain Denmark Anders Antonsen cukup vokal di media sosialnya ketika mendengar kabar tentang penundaan tersebut.

Antonsen menuliskan, “Jadi Piala Thomas/Uber ditunda sekali lagi dan Denmark Open 2 dibatalkan…Jadi apa rencananya di sini? Apa kita hanya duduk-duduk saja menunggu vaksin datang sebelum bulutangkis dapat dimulai lagi? Saya lihat Tenis dimainkan di New York akhir-akhir ini. @bwf.official ini saatnya untuk melangkah! Buat peraturan terbaik dan teraman agar Anda bisa menjalankan turnamen. Siapapun yang ingin hadir, hadir. Jika tidak, olahraga itu akan layu dan mati.”

Mantan peraih medali perak Olimpiade, Mathias Boe menilai situasinya sedikit keras. Melalui media sosialnya ia berkata, “Kegilaan ini harus dihilangkan. Biarkan para pemain bertanding. BWF jika Anda tidak bisa menangani situasi ini, cari orang yang bisa atau hubungi saya!!”