Brice Leverdez bukanlah seorang penggemar dari sistem skor baru yang diusulkan.

Leverdez pikir mengubah sistem skor menjadi 11×5 adalah sebuah “ide buruk” dan bahkan melabeli ide tersebut sebagai sebuah “penipuan”.

Brice Leverdez telah menjadi pemain tunggal putra teratas Prancis sejak 2008.

Di akun media sosialnya, pria berusia 35 tahun itu menuliskan, “Bagi saya, itu adalah ide yang buruk dan kita semua tahu alasan mengapa lebih banyak uang (di olahraga) karena media akan membayar lebih… itu hanyalah sebuah penipuan.

“Jika olahraga kita terus mengubah sistem skor setiap 15 tahun, bagaimana Anda bisa menjaga kredibilitas dan bagaimana Anda bisa membuat olahraga Anda menjadi lebih besar?”

Leverdez juga menilai langkah seperti itu dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akan menghancurkan budaya dan sejarah permainan.

“Sayang sekali kita tidak dapat membandingkan pertandingan-pertandingan dari sebelum tahun 2006 dengan semua pertandingan setelah itu. Sekarang, kita akan mengubahnya lagi dan kehilangan semua perbandingan.

“Budaya bulutangkis kehilangan banyak waktu dengan permainan yang berubah sepanjang waktu. Saya sedih untuk bulutangkis dan sejarah bulutangkis,” lanjutnya.

Sudah menjadi sebuah masalah untuk menjelas aturan-aturan bulutangkis yang ada kepada orang-orang yang baru mengenal olahraga ini, mengubah sistem skor hanya akan membuat mimpi buruk menjadi lebih buruk karena akan membutuhkan penjelasan aturan baru lagi kepada orang yang sama, kata Leverdez.

“Tenis dan Sepakbola yang tidak pernah berubah, lihat betapa terkenalnya mereka. Semoga saja mereka tidak akan memilih (mendukung) perubahan baru ini,” tambahnya.

BWF akan melakukan pemungutan suara untuk proposal sistem skor baru pada hari Sabtu, 22 Mei dalam Rapat Umum Tahunannya.