Tahun lalu saat final tunggal putri di Indonesia Masters, Carolina Marin alami cedera tragis. Sebuah tragedi yang ditakuti tiap atlet. Lutut kanan Marin terkilir sewaktu ia memimpin perolehan angka 9-3 di game pembuka.

Setahun kemudian, pada laga babak utama Daihatsu Indonesia Masters 2020 lawan Nitchaon Jindapol asal Thailand, Marin tidak memperlihatkan sinyal tragedi yang ia alami dua belas bulan silam.

Bahkan, ia memulangkan Jindapol dalam durasi hanya 35 menit 21-13 21-15.

“Saya terkejut dengan diri saya, karena saya sama sekali tidak takut ada di sini lagi. Satu alasan mengapa saya di sini karena saya suka tempat ini, saya cinta Indonesia, ada banyak fans di sini, mereka membuat saya merasa seperti di negara sendiri. Dan mereka membuat saya semangat saat main di lapangan. Pikiran saya semuanya tertuju pada strategi, soal apa yang harus saya perbuat lawan Nicthaon hari ini,” tutur Marin dikutip BWF.

Menurut sang pelatih Fernando Rivas, Marin siap kembali ke panggung papan atas dunia.

Rivas: “Ya, sangat emosional, khususnya bagi dia. Malah lebih emosional sewaktu di Vietnam Open, sangat sulit ditangani. Tapi saya kira dia siap,”

Pebulutangkis kidal asal Spanyol ini merupakan tiga kali juara dunia: 2014, 2015, 2018. Ia juga juara bertahan Olimpiade.

Marin akan berhadapan dengan peraih perak kejuaraan dunia di babak berikutnya. Kedua pemain ini saling mengimbangi, kantongi rekor head to head 7-7. Namun, Marin sukses memenangi lima pertemuan terakhirnya.