Pasangan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti selangkah lebih maju ketimbang laga All England mereka tahun lalu. Pada 2019, di semifinal mereka ditaklukkan Zheng Si Wei dan Huang Ya Qiong asal China dalam tiga game.

Tahun ini, mereka mengandaskan perlawanan pasangan tuan rumah Marcus Ellis/Lauren Smith dalam laga menegangkan tiga game 21-15, 21-23, 21-11. Pasangan Inggris ini berhasil merebut tiga kesempatan matchpoint 17-20 hingga berujung ke laga penentu.

Laga menegangkan tersebut juga berisi drama. Praveen Jordan diganjar kartu kuning oleh wasit Henrik Boas Olsen asal Denmark dengan alasan mengulur waktu.

Kejadian ini dimulai saat kedudukan 13-12 dan Praveen akan melakukan servis ke Lauren Smith.

Smith sudah siap menerima servis dari Praveen. Dia mulai memasang posisi untuk menyambut servis, tapi, servis dari Praveen sendiri tidak tepat waktu dan terlambat.

Praveen sendiri terlihat agak kebingungan dengan situasi tersebut.

Ketika Praveen ingin melakukan servis lagi saat kedudukan 14-12, Marcus Ellis mendatangi wasit dan komplain terkait servis dari Praveen. Pasangan Inggris ini merasa bahwa Praveen memperlambat waktu untuk melakukan servis.

Akan tetapi, wasit asal Denmark ini tetap dengan pendiriannya dan menolak komplain dari Ellis dengan mengatakan, “Masalah ini biar saya yang urus. Silahkan lanjutkan pertandingan.”

Saat kedudukan 19-14, Praveen kembali memberikan servis ke Lauren Smith.

Smith sudah sangat siap menerima servis, tapi, seperti sebelumnya, servis dari Praveen tidak datang dengan cepat.

Marcus Ellis yang terlihat sangat kesal kembali mendatangi wasit. Kali ini, wasit dengan tegas berkata kepada Ellis, “Silahkan menjauh (dari net).”

Kali ini, wasit memanggil Praveen dan mengatakan, “Saya ingin anda untuk lebih cepat melakukan servis. Anda mengulur waktu pertandingan.”

Lalu, Praveen Jordan langsung memberikan servis tanpa menunggu Lauren Smith untuk siap mengambil posisi. Melihat kejadian ini, wasit langsung dengan tegas memberikan kartu kuning ke Praveen.

Komentator Steen Pedersen mengatakan, “Justru sebetulnya dia tengah melakukan apa yang diperintahkan wasit (tidak mengulur waktu). Malah justru Lauren Smith yang tidak siap.” Co-commentator Gillian Clark juga setuju dengan pendapat tersebut dan mengatakan bahwa kartu kuning yang diberikan terlalu keras.

Akhirnya, servis Praveen pun tidak sempurna dan jadi keuntungan bagi pasangan Inggris. Beruntung, Praveen dan Melati berhasil menutup game pertama 21-15.

Di partai final nanti, Praveen dan Melati akan berhadapan dengan unggulan ketiga asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai yang mereka kalahkan di babak perempat final All England 2019.

Dari empat pemain yang akan bertanding di final nanti, hanya Praveen Jordan saja yang sudah memenangkan gelar All England di tahun 2016. Tapi, pasangannya saat itu adalah Debby Susanto.