Para pemain elit mulai mempertanyakan sistem komputer/perangkat yang digunakan BWF untuk menyusun drawing tournamen.

Anthony Sinisuka Ginting menghadapi Ng Ka Long Angus in babak pertama Hong Kong Open yang baru saja dimulai pekan ini. Minggu lalu, di Fuzhou dia juga berhadapan dengan Ng Ka Long di babak pertama.

Faktanya, tahun ini Ng Ka Long dan Ginting telah berjumpa satu sama lain sebanyak 4 kali – semuanya di babak pertama.

Keempat turnamen tersebut yakni:
Kejuaraan All England (Dimenangkan Ng Ka Long)
Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (Dimenangkan Ng Ka Long)
Fuzhou China Open (Dimenangkan Ng Ka Long)
Yonex Sunrise Hong Kong Open

BWF menggunakan perangkat komputer milik mereka dalam menyusun drawing turnamen, kecuali Thomas/Uber Cup dan Sudirman Cup, di mana drawingnya disiarkan langsung ke publik.

Permasalahan soal drawing BWF kian mencuat ketika Anders Antonsen menulis tentang hal ini di media sosial. Dia memaparkan, Mathias Boe/Mads Conrad sudah bertemu dengan Zhou Hao Dong/Han Ceng Kai pada babak PERTAMA untuk ke-4 kalinya di 5 turnamen terakhir.

Jawara Olimpiade Chen Long juga angkat suara soal ini pada gelaran Fuzhou China Open. Chen Long, Lin Dan, Lu Guang Zu, dan Huang Yuxiang harus saling baku hantam pada hasil undian. Artinya, mereka harus meladeni perang saudara di babak pertama dan kedua.

“Saya belum pernah melihat hasil drawing semacam ini sepanjang karir saya. BWF seharusnya menyusun drawing di publik,” tutur Chen Long.

Dalam pernyataannya kepada Xinhuanet.com, pihak BWF meyakinkan bahwa drawing untuk tiap turnamen betul-betul disusun secara acak dan mereka akan mempertimbangkan hal-hal yang tidak beres.